Teks/Lirik Sholawat Wulidal Musyarrof (Arabic Text)
Blog sederhana, berisikan coretan-coretan penulis berkaitan dengan isi hati dan kepala.
Minggu, 13 Maret 2022
Kamis, 10 Maret 2022
Kamis, 17 Februari 2022
[6] Sholawat Bertema Isra Mi'raj, Cocok di Lantunkan Ketika Bulan Rajab (Sholawat Rajabiyah)
Bulan Rajab ( رجب ) merupakan satu diantara beberapa bulan yang dimuliakan dalam Islam. Diantara beberapa keutamaan bulan Rajab ialah termasuk bulan Haram (Bulan Mulia), bulannya Allah SWT, bulan untuk bertaubat, bulan semakin dekat dengan bulan Ramadhan, dan bulan dimana terjadinya peristiwa agung Isra - Mi'raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam.
Begitu banyak keutamaan bulan Rajab, diantara yang paling mulia ialah adanya peristiwa Isra Mi'raj. Begitu mulianya peristiwa tersebut, sampai-sampai Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengabadikannya dalam Al-Qur'an (Surat Isra/Surah ke-17-Juz 15).
Peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam merupakan peristiwa dimana Allah menunjukkan kebesaran-Nya ketika Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam di landa kesedihan setelah ditinggal wafat Siti Khadijah & Abu Thalib serta perlakuan buruk yang Beliau terima di Mekkah & Thaif. Bukan hanya untuk menghibur Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam pasca Amul Huzni, Isra Mi'raj juga untuk menunjukkan ayat-ayat kebesaran Allah SWT agar Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam mencapai keimanan tingkat tertinggi.
Peristiwa Isra Mi'raj juga merupakan Tajalli tertinggi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam karena Beliau berjumpa dan berdialog langsung dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala di Sidratul Muntaha. Ketika itu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam mendapat perintah sholat lima waktu untuk beliau dan umatNya.
Mayoritas umat Muslim di seluruh dunia memperingati Isra Mi'raj dengan berbagai peringatan diantaranya tabligh akbar, sholawatan, musabaqoh islami, santunan, dll.
Di sebagian besar umat muslim Indonesia, banyak yang memperingati Isra Mi'raj dengan Sholawatan & Tabligh Akbar. Sebelum acara inti dimulai, biasanya ada lantunan sholawat yang diiringi hadroh, marawis ataupun rebana. Nah, disini kami telah merangkum beberapa sholawat yang cocok dibawakan ketika opening acara peringatan Isra Mi'raj. Beberapa sholawat berikut bertemakan Isra Mi'raj yang pastinya sangat cocok dengan momen peringatan Isra Mi'raj.
Berikut ini adalah beberapa sholawat yang bertemakan Isra Mi'raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam :
1. Ayyu Dzikro
2. Ya Man Saroita Lailan (Habibi Ya Muhammad)
3. Hayyul Hadi
4. Lailan Saro
5. Subhana Man Asro
6. Wa Asro Bihi Robbi
Demikian beberapa sholawat yang baru kami ketahui bertemakan Isra Mi'raj. Apabila ada kesalahan mohon dikoreksi di kolom komentar. Dan apabila ada usul tambahan sholawat lain yang bertemakan Isra Mi'raj, bisa ditulis di kolom komentar. Terima kasih.
Rabu, 16 Februari 2022
Rumus Hadroh (Rumus A/1 & Rumus B/2) - Rumus Hadroh Pukulan Standar
Eh, kalian pernah denger lantunan sholawat yang dibawakan Azzahir, Ahbaabul Musthofa, Syubbanul Muslimin, Syukarol Munsyid dll. gak? Nah, itu mereka melantunkan sholawatnya sedep banget kan yee? Bener dah, emang sedep banget di dengerinnye (ramah di telinga).
Nah, diantara faktor penyebabnya itu karena suara paduan vokalisnya yang bagus-bagus, vokalisnya beuh edan, mulai dari suaranya yang merdu, fasih dari segi makhorijul huruf & tajwidnya, paham ilmu arudh (bahar, wazan, lagu & nadanya), juga tidak lain karena iringan hadrohnya yang rapih dan pakai rumus.
Nah - nah, disini saya akan sedikit berbagi ilmu rumus dasar hadroh yang saya dapat dari guru saya. Saya dapet rumus hadroh ini sudah sejak 12 tahun silam. Yoi, saya belajar hadroh pada tahun 2010 silam, dan alhamdulillah sampe sekarang masih terekam jelas di kepala.
Oke-oke, ga usah kelamaan. Ini nih rumusnya, pada gambar di bawah :
Sumber rumus : Ust. Muhisam Cilacap - yang sudah melestarikan hadroh sejak tahun 90'an bersama kakaknya Ust. Mahrur. Di zaman awal-awal beliau trukah, beliau pernah merasakan yang namanya membawa alat hadroh dengan rombong di sepeda ontel (rombong : tas obrok zaman dahulu yang terbuat dari anyaman bambu, biasa di cantelkan di boncengan sepeda wangkring/jengki.
Nah, di lingkungan kami rumus dasar hadroh lebih dikenal dengan istilah rumus satu/rumus A, dan rumus dua/rumus B, bukan rumus lanangan/wedokan.
Mungkin itu saja yang bisa ingsun bagikan, apabila ada banyak kekurangan mohon dimaafkan nggeh??? Matur nuwun.
Minggu, 13 Februari 2022
7 Sholawat Bertema "Maulid Nabi Muhammad SAW", Cocok di Lantunkan Ketika Bulan Maulid [Teks/Lirik Arab+Harokat/Syakal]
Bulan Maulid merupakan bulan kelahiran penghulu alam Baginda Agung Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (tgl. 12 Rabi'ul Awwal Tahun Gajah/05 Mei 570 M.)
Setiap tahunnya, pada bulan tersebut umat muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan riang gembira, mereka merayakannya dengan menggelar berbagai macam peringatan diantaranya, pembacaan Maulid Nabi shallallahu alaihi wasallam, tabligh akbar, sholawat akbar, lomba-lomba Islami, dll.
Umumnya, pada rangkaian acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, biasanya terdapat pembacaan/lantunan sholawat-sholawat baik dalam pembukaan acara maupun sewaktu inti acara. Kebanyakan pembacaan sholawat tersebut diiringi dengan hadroh/rebana/marawis. Seperti halnya Majelis Ahbaabul Musthofa, Majelis Az-Zahir, Majelis Rasulullah SAW, Majelis Nurul Musthofa, Majelis Syubbanul Muslimin, dll.
Berikut ini kami merangkum beberapa sholawat yang isinya bertemakan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam:
1. Ya Maulidal Musthofa
2. Ya Khoiro Maulud
3. Wulidal Huda
4. Syahru Robi'i Wafana
5. Bi Maulidil Hadi
6. Wulidal Habib
7. Wulidal Musyarrof
Mungkin itu saja yang baru kami ketahui tentang sholawat yang bertema Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam, apabila ada kesalahan silakan koreksi di kolom komentar. Dan apabila ada usul sholawat lain yang juga bertema Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam silahkan usulkan di kolom komentar, terima kasih.
Senin, 21 September 2020
Stop Meracuni Tikus, Kami yang Kena. Kami yang Disayang, Sekarang Kami Malang.
Aku biasanya di panggil Puze oleh majikanku. Aku tinggal serumah dengan satu keluarga manusia yang sangat menyayangiku. Mereka senantiasa memberikanku makan dan minum dengan rutin, serta sama sekali tidak pernah menyakitiku. Aku juga sering mendengar pembicaraan mereka dengan manusia lainnya tentang diriku, mereka sering mengatakan bahwa aku adalah kucing yang baik, tidak pernah naik ke tempat tidur, meja dapur, apalagi ke meja makan. Katanya, aku adalah kucing peliharaan yang tidak seperti biasanya, aku tergolong kucing yang sopan.
Tapi saat ini aku sudah hampir lima hari tidak berdaya di pembaringanku, aku tidak doyan makan apapun, meskipun itu berupa ikan asin ataupun tulang daging ayam makanan favoritku. Perutku saat ini hanya terisi asupan air gula merah yang secara rutin dan sabar di suapkan oleh majikanku, seringkali tenggorokanku terasa sangat sakit dan membuatku batuk terdahak-dahak, rasanya sakit sekali.
Awalnya aku hanya berkeinginan untuk keluar sebentar dari rumah majikanku. Ya, saat ini memang tergolong fase usiaku untuk mencari pasangan hidup berupa kucing betina yang hanya bisa aku temukan di luar rumah majikan, karena dirumah majikan hanya ada seekor kucing yaitu aku. Waktu itu aku sedang berjalan di belakang rumah tetangga majikanku, tanpa di sengaja aku menemukan beberapa klumit potongan ikan asin goreng makanan favoritku. Karena potongan daging itu terserak begitu saja, dengan instingku yang merupakan mahluk hidup yang membutuhkan makanan, maka aku langsung memakannya. Terasa nikmat memang ketika aku memakannya. Setelah memakannya, aku langsung saja meneruskan perjalanan pencarianku untuk mendapatkan pasangan hidup, tapi tanpa diduga tiba-tiba perutku terasa begitu sakit dan kepalaku pusing, akupun terjatuh sempoyongan. Lalu aku berinisiatif untuk mengistirahatkan diriku dengan tidur. Lalu akupun terlelap dalam tidurku, tak berselang lama aku pun terbangun karena kaget seperti ada benda jatuh di kepalaku, saat aku terbangun aku merasakan ada darah yang menetes di pinggir mataku dan terasa sangat sakit dan pedih. Ternyata aku baru saja di pukul oleh seekor binatang manusia yang kejam dan biadab. Aku pun tergopoh-gopoh lari kerumah majikanku. Sesampainya di belakang rumah majikanku aku tergeletak dan tidak berdaya. Beberapa waktu kemudian aku di angkut oleh majikanku dan dibawa ke tempat tidurku yang berupa gelaran kain yang di siapkan oleh majikanku, akupun beristirahat untuk mengurangi rasa sakit yang aku rasakan.
Setelah aku terbangun, aku mendengar pembicaraan majikanku dengan anggota keluarganya yang lain tentang diriku. Katanya, "Si puze itu sedang sakit, di mukanya ada goresan luka seperti pukulan benda tumpul", dalam hati akupun menimpali "ya memang benar tuan, kucingmu ini baru saja dipukul oleh binatang manusia biadab tuan".
Selanjutnya beberapa kali majikanku juga menyuguhiku dengan makanan, nasi ikan asin, roti kering, potongan mendoan, sampai potongan daging kentucky. Tapi tidak ada satupun yang aku makan walaupun hanya secuil. Melihat hal itu, maka majikanku pun berinisiatif untuk memberiku minuman pengganti energi dari makanan, yaitu berupa air gula merah yang manis, dan sedikit demi sedikit akupun meminumnya, meskipun tidak membuatku kenyang. Tak berapa lama aku pun mendengar pembicaraan majikanku yang mengatakan bahwa sepertinya si puze baru saja keracunan makanan. Lalu akupun berfikir, "apakah ikan asin kemarin yang ku temukan di belakang rumah binatang manusia kejam itu beracun?", "Oh ya Tuhan, berikanlah hidayah pada manusia kejam itu agar tidak lagi membasmi binatang dengan cara meracuninya".
Pesan: Arif dan Bijaksanalah dalam berkehidupan, disekeliling kita banyak beragam mahluk yang juga membutuhkan kehidupan. Barangkali niatmu untuk meracuni tikus, tapi kau salah sasaran, kucing yang tidak berdosa kini menjadi korban. Apa yang mungkin kau jadikan umpan untuk menjebak tikus barangkali ada hewan lain yang terpancing dengan umpan tersebut, karena umpan itu juga salah satu makanan mereka. Selain dengan racun, ada juga jebakan lain berupa perangkap tikus, ataupun juga dengan memlihara kucing rumahan juga dapat mengurangi dari gangguan tikus yang menyerang lumbung padimu. Jadi, arif dan bijaksanalah dalam berkehidupan dengan sekelilingmu.
Kamis, 21 Mei 2020
Sowan (Do'a Restu)
Suatu hari, di halaman ndalem kyai ada dua orang yang hendak sowan. Dua orang itu adalah X (santri) dan Y (alumni). Keduanya sedang menunggu kyai keluar dari ndalemnya setelah sebelumnya berucap salam, kala itu X berada lebih jauh dari pintu masuk ndalem karena X mempersilahkan Y untuk sowan terlebih dahulu, hal itu merupakan bentuk rasa hormat seseorang kepada orang yang lebih tua darinya.
"Waalaikumussalam". terdengar jawaban kyai dari balik pintu sambil membukakan pintu.
"Punten bah". Ucap Y (alumni).
"Nggeh monggo mlebet" Ucap kyai mempersilahkan Y untuk masuk ke ruang tamu.
"Monggo lenggah". Kyai mempersilahkan Y untuk duduk dan Y pun duduk di kursi tamu setelahnya.
"Kepripun?" Tanya kyai kepada Y.
"Sederengipun matur, kulo atas nama pribadi nyuwun ngapunten bah, sampun mengganggu wekdalipun abah". Ucap Y, dan kyai menanggapi dengan menganggukan kepala. Y pun melanjutkan penjelasan mengenai maksud kedatangannya.
"Kados niki bah, sepindah kulo silaturahmi kalih abah sekeluargi, kaping kalehipun maksud sowan kawulo teng mriki nggih puniko ajeng nyuwun do'a restunipun saking abah bilih kulo ajeng akad nikah bah".
"Ohnggih, alhamdulilah. Kalih sinten calone?". tanya kyai kepada Y.
"Calon mempelai putrinipun mba XY (alumniyah) putrinipun bapak P (Tokoh) asal kota B bah" jawab Y sambil menunjukkan raut muka bahagia.
"Onggih - nggih, abah merestui niat sae sampean kekalih, mugo-mugo sedoyonipun di paringi lancar awal dumugi akhir, lan ndadosaken sampean kekalih keluarga ingkang sakinah mawadah lan warohmah, lan mbenjang anggadaih putro-putri ingkang sholih-sholihah".
"Aamiin yaa Robbal Aalamiin". Ucap Y mengaminkan dengan penuh mantap.
"Lan setunggal malih, walaupun sampean tesih wonten hubungan sederek kalih abah, nanging lamun sampean mboten ngundang abah teng acara sampean, abah sekeluargi mboten ajeng ngormati teng acaranipun sampean. Niki rawuhipun sampean teng mriki sanes ngundang, tapi nyuwun do'a restu kan?".
"Nggih bah, ngenjang undanganipun nyusul". Jelas Y pada kyai.
"Kados niki nggih kang, lamun enten tiyang saweg bingah-bingah, baik niku saweg hajatan, syukuran, lan lintu-lintunipun intine saweg bungah. Kito mboten angsal rawuh ngurmati acara meniko lamun mboten di undang, walaupun niku sederek caket(edek) sekalipun. Tapi lamun wonten tiyang ingkang saweg nampi kesusahan/pacobaan, semisal loro(sakit) utowo nilar dunnyo(meninggal) kito di usahaken saged rawuh ngurmati kesusahan meniko ben saged ngurangi kesusahanipun tiyang wau (ngehibur dari kesusahan), walaupun niku mboten di undang sekalipun." Lanjut nasihat kyai kepada Y.
"Nggih bah, matur nuwun sanget atas nasihatipun abah". Tanggap Y kepada kyai berterima kasih. Lalu dilanjutkan berucap,
"Nggih mpun bah, paling kados niku maksud kulo sowan abah wekdal niki, Kulo atas nama pribadi lan keluargi ngucapaken matur nuwun ingkang kathah theng abah ingkang sampun merestui niat kulo, lan kulo nyuwun ngapunten sampun ngganggu wekdalipun abah🙏, Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh" ucap Y mengakhiri sowan lalu mencium tangan kyai setelah itu keluar dari ndalem.
Setelah itu bergantilah Si X yang sowan selanjutnya.
NB: Syawal tahun ini mungkin beda dengan tahun-tahun sebelumnya, tidak ada undangan pernikahan seperti biasanya. Mungkin untuk saat ini tidak ada lagi kondangan dua/tiga kali dalam sehari. Uhhh, rindu prasmanan.
Semoga wabah ini cepat berakhir. Amiin.
Minggu, 17 Mei 2020
Niat Shalat Taubat
Niat Sholat Taubat
(Edisi Kenangan Ramadlan)
Silau cahaya matahari mulai mendekati waktu istiwa'nya. Kala itu, kami berlima yakni Abdul, Marzuqi, Ahmad dan aku sendiri tengah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Syaikh kami. Ya, waktu itu kami berada di kebun milik Syaikhona, di lereng sebuah pegunungan yang masih terjaga keasrian alamnya. Di kebun itu juga terdapat pemondokan untuk para santri yang di tugaskan untuk menjaga dan merawat kebun tersebut. Tentu saja dilengkapi dengan mushola, kamar mandi, dan juga dapur. Di sebelah kiri pemondokan juga terdapat gubuk kandang domba yang di dalamnya terdapat sekeluarga domba berjenis domba kampung, sekeluarga domba itulah yang menemani santri penjaga kebun ketika diselimuti keheningan.
Abdul dan Ahmad waktu itu tengah membersihkan dahan-dahan pohon pisang yang sudah kering, daun-daun kering itu di kumpulan lalu di pindahkankan ke tempat pembusukan sampah yang kemudian di jadikan pupuk kompos untuk tanaman perkebunan di kemudian hari. Bukan hanya dari daun kering itu saja melainkan dari sampah-sampah organik lain juga di tampung di tempat itu. Setelah dirasa pohon-pohon pisang itu bersih dari daun kering, mereka berdua pun memeriksa apakah ada buah pisang yang matang untuk di petiknya dan kemudian di bawa ke dapur pesantren.
Sementara itu, aku dan Marzuqi mendapatkan tugas lain yaitu membersihkan rerumputan liar yang berada di Kebun Lemon sebelah Kebun Pisang. Sudah separuh kebun kami bersihkan dengan alat bernama sabit. Dan tak terasa otot-otot bisep dan trisep kami mulai mengendurkan dayanya menginginkan untuk di luruskan. Kadang kala kami berduapun melakukan peregangan sederhana untuk mengimbangi otot-otot tersebut yang mulai berontak hebat.
Di tempat lain, Syaikh kami sedang berbincang dengan pak tukang yang kebetulan sedang membersihkan cangkul setelah dipakainya untuk mencangkul parit kecil di depan pemondokan. Sebelum berbincang dengan pak tukang, Syaikh juga bergabung dengan kami dan mengajari kami bagaimana cara merawat kebun dengan baik dan benar, beliau langsung yang mencontohkan kepada kami tentang hal itu. Hal itulah yang selalu kami nantikan ketika berada di kebun, bagaikan sepoi-sepoi angin segar yang berhembus di saat terik matahari menyengat. Beliau memberikan wejangan bagaimana agar kebun tetap terjaga dari hama, bagaimana cara agar tidak mudah lelah ketika berkebun, bagaimana cara merawat alat-alat perkebunan dengan baik, dan juga seringkali di beri stimulus berupa kisah religius berkaitan dengan hal yang kita lakukan. Seringkali beliau mencontohkan bahwa Baginda Nabi SAW. adalah sosok pekerja keras, sosok yang sangat menjaga kebersihan, dan juga banyak sosok lainnya yang patut di jadikan contoh bagi kita semua.
"Dul, adzan, sampun Dzuhur". Titah Syaikh kepada Abdul yang kala itu tidak jauh dari tempat Syaikh berada.
"Nggih Bah, Niki Ajeng wudlu riyen". Jawab Abdul sambil berlalu ke tempat wudlu.
"Sing lintune liren sek, sampun dluhur, sholat riyen, bar kui tembe mulai maneh". Ucap Syaikh kepada santri-santri yang lain selain Abdul.
"Nggih Bah," serempak mereka menjawab.
Setelah mereka selesai mengambil air wudlu, merekapun sholat berjamaah bersama Syaikh. Setelah Ritual kebutuhan rohani dan wiridl-wiridl lainnya selesai, Syaikh pun melanjutkan dengan membuka majlis tanya jawab seputar apa saja. Sebelum di buka sesi tanya jawab, biasanya Syaikh memberikan nasihat-nasihat ataupun pengajian sekitar 15-25 menit.
"Silahkan bila ada yang mau bertanya". Syaikh menawarkan kepada semua orang yang berada di majlis. Ya, menggunakan bahasa nasional karena tidak semua santri yang berada disitu berasal dari suku Jawa.
Satu detik, dua detik, tiga detik , empat detik, belum ada yang bertanya. Dan pada akhirnya ada seorang santri asal tanah Melayu yang bertanya. Santri bernama X itu mengacungkan tangan.
"Silahkan." Ucap Syaikh.
"Sebelumnya mohon maaf Bah, saya izin bertanya, bagaimana cara supaya kita mengetahui leluhur kita keatas sampai leluhur ketujuh seperti yang pernah saya dengar dari pengajian Abah?, Waktu itu kata Abah jika seseorang yang sudah mengetahui 7 leluhurnya keatas akan mudah mendapatkan futuh?"
" Oh nggih," tanggap Syaikh yang selanjutnya menjawab pertanyaan tersebut dengan detail dan jelas.(******jawaban********).
"Ada yang bertanya lagi" ucap Syaikh selanjutnya.
"Thik-thik-thik-think", bunyi dentingan jarum jam berdetik mungeheningkan suasana. waktu itu berlalu beberapa puluh detik belum juga ada yang bertanya, sehingga akupun memberanikan diri untuk menanyakan unek-unek yang ada di kepalaku. Akupun mengacungkan tangan.
"Silahkan bertanya apa,?" Syaikh mempersilahkan.
" Ngapunten sedurunge bah, Niki Kulo Ajeng tangled tentang taubat bah, kepripun caranipun taubat ingkan bener bah?"
Dan selanjutnya Syaikh pun menjawab pertanyaan tersebut dengan detail dan jelas berikut tata urutan taubat yang benar seperti yang di contohkan Oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Beliau Syaikh berucap niat sholat taubat seperti ini redaksinya " Nawaitu Usholli Sunnatat Taubati minal Dzunubil Kabiriyah au Shoghiriyah Mustaqbilal Qibalati ada'alillahi Ta'ala Allahu Akbar"
Rokaat pertama setelah baca Fatihah di baca surat an-nashr(Idza ja) dan untuk rokaat keduanya setelah Fatihah dibaca surat Al - kafirun( Qulyaa).
Nb. Mohon maaf apabila ada kesalahan 🙏, semoga kita semua tergolong orang-orang yang senantiasa bertaubat kapada Allah SWT. atas semua kesalahan-kesalahan kita.
Langganan:
Postingan (Atom)