Senin, 21 September 2020

Stop Meracuni Tikus, Kami yang Kena. Kami yang Disayang, Sekarang Kami Malang.


Aku biasanya di panggil Puze oleh majikanku. Aku tinggal serumah dengan satu keluarga manusia yang sangat menyayangiku. Mereka senantiasa memberikanku makan dan minum dengan rutin, serta sama sekali tidak pernah menyakitiku. Aku juga sering mendengar pembicaraan mereka dengan manusia lainnya tentang diriku, mereka sering mengatakan bahwa aku adalah kucing yang baik, tidak pernah naik ke tempat tidur, meja dapur, apalagi ke meja makan. Katanya, aku adalah kucing peliharaan yang tidak seperti biasanya, aku tergolong kucing yang sopan.

Tapi saat ini aku sudah hampir lima hari tidak berdaya di pembaringanku, aku tidak doyan makan apapun, meskipun itu berupa ikan asin ataupun tulang daging ayam makanan favoritku. Perutku saat ini hanya terisi asupan air gula merah yang secara rutin dan sabar di suapkan oleh majikanku, seringkali tenggorokanku terasa sangat sakit dan membuatku batuk terdahak-dahak, rasanya sakit sekali.

Awalnya aku hanya berkeinginan untuk keluar sebentar dari rumah majikanku. Ya, saat ini memang tergolong fase usiaku untuk mencari pasangan hidup berupa kucing betina yang hanya bisa aku temukan di luar rumah majikan, karena dirumah majikan hanya ada seekor kucing yaitu aku. Waktu itu aku sedang berjalan di belakang rumah tetangga majikanku, tanpa di sengaja aku menemukan beberapa klumit potongan ikan asin goreng makanan favoritku. Karena potongan daging itu terserak begitu saja, dengan instingku yang merupakan mahluk hidup yang membutuhkan makanan, maka aku langsung memakannya. Terasa nikmat memang ketika aku memakannya. Setelah memakannya, aku langsung saja meneruskan perjalanan pencarianku untuk mendapatkan pasangan hidup, tapi tanpa diduga tiba-tiba perutku terasa begitu sakit dan kepalaku pusing, akupun terjatuh sempoyongan. Lalu aku berinisiatif untuk mengistirahatkan diriku dengan tidur. Lalu akupun terlelap dalam tidurku, tak berselang lama aku pun terbangun karena kaget seperti ada benda jatuh di kepalaku, saat aku terbangun aku merasakan ada darah yang menetes di pinggir mataku dan terasa sangat sakit dan pedih. Ternyata aku baru saja di pukul oleh seekor binatang manusia yang kejam dan biadab. Aku pun tergopoh-gopoh lari kerumah majikanku. Sesampainya di belakang rumah majikanku aku tergeletak dan tidak berdaya. Beberapa waktu kemudian aku di angkut oleh majikanku dan dibawa ke tempat tidurku yang berupa gelaran kain yang di siapkan oleh majikanku, akupun beristirahat untuk mengurangi rasa sakit yang aku rasakan.

Setelah aku terbangun, aku mendengar pembicaraan majikanku dengan anggota keluarganya yang lain tentang diriku. Katanya, "Si puze itu sedang sakit, di mukanya ada goresan luka seperti pukulan benda tumpul", dalam hati akupun menimpali "ya memang benar tuan, kucingmu ini baru saja dipukul oleh binatang manusia biadab tuan".
Selanjutnya beberapa kali majikanku juga menyuguhiku dengan makanan, nasi ikan asin, roti kering, potongan mendoan, sampai potongan daging kentucky. Tapi tidak ada satupun yang aku makan walaupun hanya secuil. Melihat hal itu, maka majikanku pun berinisiatif untuk memberiku minuman pengganti energi dari makanan, yaitu berupa air gula merah yang manis, dan sedikit demi sedikit akupun meminumnya, meskipun tidak membuatku kenyang. Tak berapa lama aku pun mendengar pembicaraan majikanku yang mengatakan bahwa sepertinya si puze baru saja keracunan makanan. Lalu akupun berfikir, "apakah ikan asin kemarin yang ku temukan di belakang rumah binatang manusia kejam itu beracun?", "Oh ya Tuhan, berikanlah hidayah pada manusia kejam itu agar tidak lagi membasmi binatang dengan cara meracuninya".


Pesan: Arif dan Bijaksanalah dalam berkehidupan, disekeliling kita banyak beragam mahluk yang juga membutuhkan kehidupan. Barangkali niatmu untuk meracuni tikus, tapi kau salah sasaran, kucing yang tidak berdosa kini menjadi korban. Apa yang mungkin kau jadikan umpan untuk menjebak tikus barangkali ada hewan lain yang terpancing dengan umpan tersebut, karena umpan itu juga salah satu makanan mereka. Selain dengan racun, ada juga jebakan lain berupa perangkap tikus, ataupun juga dengan memlihara kucing rumahan juga dapat mengurangi dari gangguan tikus yang menyerang lumbung padimu. Jadi, arif dan bijaksanalah dalam berkehidupan dengan sekelilingmu.